Muktamar48.ID, KUDUS – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP), Haedar Nashir lepas peserta Jalan Sehat dalam rangka Gebyar Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah di Kudus pada, Ahad (11/9). Pelepasan ini juga diikuti secara serentak di Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se Jawa Tengah, dengan total jumlah peserta 517.493

Hadir secara langsung di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), sebagai titik kumpul jalan sehat yang diadakan PDM Kudus, Haedar berpesan untuk selalu taat protokol kesehatan, termasuk nanti ketika menghadiri pagelaran Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah pada 18-20 November 2022 di Surakarta. Pada muktamar tersebut diperkirakan dihadiri jutaan penggembira.

Jadi Insyaa Allah Muktamar akan berlangsung 18-22 November di Surakarta yang akan dihadiri oleh kalau pesertanya yang musyawarah ada 7 ribu Muhammadiyah & ‘Aisyiyah, nanti ada penggembira yang berjumlah hingga jutaan. Tapi tetap mengikuti protokol kesehatan. Jalan sehat ini tentu pertama untuk menggembirakan sekaligus juga menyatukan kesiapan Muktamar,” tuturnya.

Gelaran akbar tersebut telah disiapkan jauh-jauh hari, termasuk salah satunya jalan sehat gebyar Muktamar ke-48 ini. Haedar meminta supaya jalan sehat ini untuk menata kesiapan menuju Muktamar ke-48 Muhammadiyah & ‘Aisyiyah. Muktamar yang sempat tertunda akibat pandemi covid-19 ini diharapkan menjadi Muktamar yang bermartabat, teladan dan membawa kemajuan bagi umat dan bangsa.

Selain melepas peserta jalan sehat, kedatangan Haedar ke Kabupaten Kudus juga meresmikan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti Klinik PKU Muhammadiyah Getasrabi, Graha Pemuda Muhammadiyah Getasrabi, dan meninjau SD ‘Aisyiyah Multilingual Darussalam Kudus dan PAUD-TK ABA Getasrabi serta meninjau Bangunan Gedung RS ‘Aisyiyah Sarkies Kudus.

Berbagai AUM tersebut, kata Haedar, menandakan Muhammadiyah-‘Aisyiyah tidak pernah berhenti untuk berbuat nyata sebagai kemajuan masyarakat. Langkah langkah nyata itu untuk pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. “Kita ingat Indonesia tidak akan maju kalau keempat aspek itu tidak maju, pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi,” imbuhnya.

“Jadi kalau mau kita setara dengan bangsa lain majukan saja 4 aspek itu. Tentu fisik iya, tetapi aspek aspek yang menyangkut membangun manusia itu menjadi sangat diutamakan”. Sambungnya.

Terakhir Haedar mengatakan bahwa Muhammadiyah akan senantiasa mengawal ruhani bangsa. “Kita tahu sekarang era hidup di zaman perubahan, medsos, dan lain sebagainya. Kalau bangsa kita ingin menjadi bangsa yang bermartabat dengan dasar Pancasila, agama, dan kebudayaan luhur bangsa, kita harus membangun keadaban. Nah, Muhammadiyah komitmen untuk terus memandu umat, bangsa, masyarakat, agar mereka menjadi masyarakat yang berkeadaban luhur,” tambahnya.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *